“Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya, ku trus berjanji tak kan khianati pintanya, ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu, kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu “ (Ada Band feat Gita Gutawa)
Entah kenapa malam ini saya merindukan kehadiran ayah, mungkin karena lebaran kemarin saya tidak pulang kampung.
Ayah bagi saya adalah sosok yang luar biasa, perjuangannya menafkahi tujuh orang anaknya terbayang kembali. Setiap pagi beliau mengayuh sepeda tuanya ketempat kerja, tak pernah mengeluh dan tetap semangat, dengan harapan agar anak-anaknya menjadi orang sukses. Sebulan sekali ayah pergi ke kantor diantar becak, bukan karena ingin santai atau refresing tetapi beliau harus mengangkut beras jatah PNS sebagai makanan pokok kami sehari – hari . Tahukah kalian bagaimana wujud beras jatah itu? Beras jatah adalah nasi yang layak dimakan hanya ketika dalam kondisi hangat, dan akan segera mengeras dan menggumpal ketika dingin, dan jika dipakai untuk melempar ayam niscaya ayam akan lari terbirit – birit..
Ayah mendidik kami dengan penuh kedisiplinan, kejujuran dan amanah, pernah suatu saat pada masa SMA, saya pulang terlambat karena mengantar teman ke rumahnya karena sakit, dan tidak memberi tahu karena memang waktu itu belum ada hape, ketika sampai di rumah, tergambar betapa cemasnya ayah karena keterlambatan saya pulang. Dan saya sadar itu wujud cinta seorang ayah pada anaknya.
Tak terbayang dengan menggunakan rumus akuntansi : Asset = Kewajiban + Modal, ayah bisa membiayai seluruh anaknya hingga menyelesaikan bangku kuliah, mungkin memang rizki tidak bisa diukur dengan rumus matematika apalagi persamaan akuntansi, dan ketika semua anaknya sudah mandiri tak pernah sepatah kata meminta keluar darinya. Ketika saya menelponnya selepas sholat ied kemarin, seperti biasa lantunan doa yang keluar dari bibir beliau untuk anak dan cucunya tercinta, tak pernah mengharap apapun walaupun saya tahu atap rumah kami dikampung sudah akan rubuh, karena memang sudah saatnya direnovasi.
Ayah bagi saya adalah telaga motivasi, penyemangat dalam hidup, teladan, membahagiakannya bagi saya adalah fardhu ain, walaupun tak pernah akan mungkin menyamai jasa- jasanya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar