Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 08 April 2011

Syalimah dan Zamzani


Novel Dwilogi Padang Bulan baru saja selesai saya baca, padahal novel itu sudah lama saya beli, mungkin karena sibuk jadi baru khatam sekarang. Novel - novel karya Andrea Hirata banyak menginspirasi kehidupan saya. Tetralogi Laskar Pelangi (Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov) dan Dwilogi Padang Bulan (Padang Bulan, Cinta di dalam Gelas). Buku - buku itulah yang mampu membuat pembaca menangis, tertawa , gembira, sedih, bersemangat dalam waktu bersamaan.

Dwilogi Padang Bulan diawali dengan kisah cinta sejati sepasang suami istri Syalimah dan Zamzani, walaupun dalam kondisi yang hidup sederhana mereka mampu menyuburkan cinta mereka sampai ajal menjemput.

Dari buah cinta mereka lahir anak - anak yang tangguh, salah satunya adalah Maryamah Karpov, sang pendulang timah wanita pertama di Belitong. Syalimah dan Zamzani adalah lambang cinta sejati laksana Habibie dan Ainun, mereka dipertemukan Allah SWT, mereka mengarungi biduk rumah tangga, membesarkan anak - anak mereka, saling setia satu sama lain.

Mereka adalah gambaran Indah dalam rumah tangga, tidak semua pasangan suami isteri memiliki keberuntungan seperti mereka.Banyak pasangan mengeluh ketika setelah beberapa lama mereka berumah tangga, mereka tidak mendapatkan apa yang mereka impikan sebelumnya. Selaksa alasan mereka ungkapkan dan sejuta penyesalan mereka sampaikan bahwa karena mereka berumah tangga tidak didasari rasa "cinta". "Cinta" dianggap menjadi biang keladi kegagalan mereka berumah tangga.

Berumahtangga memang tidak semerdu Caravansary-nya kitaro, banyak halangan dan rintangan yang menghadang, semudah itukah kita berputus asa ?

Allah ternyata sangat kasih dengan kita, ketika "cinta" tiada, Allah gantikannya dengan kasih sayang. Kasih sayang merupakan kekuatan terbesar yang mampu meluluh lantakkan dan menjungkir balikkan "cinta". Kasih sayang terhadap isteri dan anak - anak kita, kasih sayang terhadap keluarga merupakan energi terbesar yang mampu menggerakkan kehidupan kita.

Maka sesungguhnya janganlah kita berpus asa dari rahmat Allah, karena cinta sejati kita sesungguhnya hanya pada Allah SWT semata, karena Allah SWT sangat tidak suka jika kita menduakan Cinta-Nya.

Baca Selengkapnya.....

Kamis, 07 April 2011

CHOICE


Setiap insan di lahirkan untuk memilih, karena memilih adalah bagian dari kehidupan. Memilih bukan merupakan proses yang mudah, karena di sanalah terletak tanggung jawab dan konsekuensi

Banyak dari kita diberikan alternatif untuk memilih, mulai dari karier, kesempatan, sikap dan keputusan

Beberapa orang memilih untuk mengambil semua alternatif, dan berusaha untuk memaksimalkan peran dalam seluruh pilihan alternatif tersebut karena ia yakin akan kemampuannya , ada juga yang kukuh untuk memilih hanya satu alternatif pilihan dan meninggalkan alternatif pilihan yang lain.Kita semua bebas memilih

Ada satu kunci yang harus diperhatikan ketika kita hendak memilih, yaitu FOKUS.
Fokus terhadap kemampuan kita dan fokus terhadap konsekuensi dari pilihan kita.

Fokus terhadap kemampuan bermula dari kemampuan mengenali sumber daya yang ada pada diri kita. dari mulai keuangan, kesehatan (fisik) dan waktu.
Ketika kita berusaha untuk memilih semua alternatif dan berusaha untuk memaksimalkan peran dalam pilihan kita tersebut, apakah waktu kita mencukupi ? apakah fisik kita mampu untuk menghandle semua pilihan tersebut ? aoakah sumber daya keuangan kita memadai ? atau apakah kita lebih memilih satu alternatif saja dan berkomitmen di dalamnya ?

Fokus terhadap konsekuensi dari pilihan. Kita harus sadar betul konsekuensi dari pilihan kita . Ketika kita berusaha untuk memilih semua alternatif dan melaksanakannya, konsekuensinya adalah kita tidak akan maksimal memberikan kontribusi yang terbaik terhadap pilihan-pilihan kita, hal itu sudah merupakan sunnah kauniah. Ketika kita memilih salah satu alternatif saja dan berkomitmen di dalamnya walau kita akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan hasil dari pilihan lain, namun kita dapat memberikan kontribusi yang optimal kepada pilihan kita

Oleh karena itu selamat memilih, tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah, karena setiap pilihan, kita telah tahu konsekuensinya
Baca Selengkapnya.....

Jumat, 25 Maret 2011

Kami Akan Tetap Tegak


kami akan tetap tegak, laksana perahu melaju, karena jalan itu telah jelas, lebih jelas dari siangnya matahari

Kami akan tetap tegak walaupun badai fitnah menghunjam, karena kami yakin jalan kami adalah jalan keadilan

Kami akan tetap tegak, karena laju ini tidak boleh berhenti, karena laju ini adalah laju peradaban

Badai topan kilat petir tidak akan pernah bisa menghalangi, karena kereta ini adalah kereta kebenaran

Biarkan ujian itu ada karena dialah yang akan membesarkan kami, mengokohkan kami untuk terus berada pada jalan ini

Kami akan tetap tegak. laksana batu karang gunung patuha, kokoh berdiri
Wahai saudaraku apakah kalian akan surut dan berputus asa setelah ini ? Jangan !

Jangan pernah biarkan keraguan itu muncul di hati kalian,karena sesungguhnya hal itulah yang dikehendaki oleh musuh - musuh kalian

Bangsa ini menunggu buah kerja kalian, jangan biarkan harapan itu pupus
Mari terus bergerak laksana pasukan badar, tak kan pernah henti hingga ujung usia
Baca Selengkapnya.....

Minggu, 08 Agustus 2010

Rabithah


sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini tlah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu

bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan

sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini tlah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu

bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan

kuatkanlah ikatannya
tegakkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya

terangilah dengan cahyaMu
yang tiada pernah padam
ya Robbi bimbinglah kami

rapatkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakkal padaMu

hidupkan dengan ma’rifatMu
matikan dalam syahid di jalanMu
Engkaulah pelindung dan pembela

rapatkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakkal padaMu

hidupkan dengan ma’rifatMu
matikan dalam syahid di jalanMu
Engkaulah pelindung dan pembela

kuatkanlah ikatannya
tegakkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya

terangilah dengan cahyaMu
yang tiada pernah padam
ya Robbi bimbinglah kami…

Baca Selengkapnya.....

Selasa, 03 Agustus 2010

Greenpeace Perangi Facebook

Oregon - Facebook ditentang habis-habisan oleh Greenpeace. Jejaring sosial ternama milik Mark Zuckerberg ini dituding coba menghancurkan bumi dengan menggunakan sumber energi alam kelewat boros untuk operasional situsnya. Aksi penolakan ini didukung 8.000 orang.

Seperti detikINET kutip dari Fox News Channel, Rabu (4/8/2010), kontroversi itu muncul ketika Facebook akan membangun pusat penyimpanan data di negara bagian Oregon, Amerika Serikat (AS).

Rencana ini ditentang Greenpeace karena untuk mengoperasikan pusat data tersebut, Facebook akan menghabiskan pasokan listrik 30 megawatt atau sama seperti kebutuhan listrik 30.000 rumah.

Tak hanya itu saja, untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut akan ada banyak sumber daya alam yang dihambur-hamburkan. Disebutkan, 58% pasokan untuk listrik tersebut berasal dari pembangkit listrik batu bara milik Pacific Corp yang berbasis di Wyoming dan Utah, AS.

Dilansir dari News, pejabat kota Prineville, Oregon, sendiri justru tidak setuju dengan penolakan Greenpeace. Mereka berdalih bahwa dengan pembangunan tersebut, lebih dari 200 lapangan pekerjaan akan terbuka sehingga mengurangi pengangguran.

Negara bagian Oregon memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi, yaitu 16,4% penduduk. Sebelumnya, di kota itu terdapat lima pabrik kayu besar, namun sudah ditutup karena adanya program pembatasan penebangan kayu untuk menjaga lingkungan.

Kota Prinville sengaja dipilih karena memiliki iklim gurun yang tinggi dan dingin pada malam hari, hampir 4 derajat celcius, bahkan selama musim panas. Kondisi dingin akan membuat server tidak cepat panas sehingga penggunaan listrik akan lebih sedikit.

Facebook sendiri membantah Greenpeace, serta mengklaim pembangunan pusat data yang menghabiskan dana US$ 200 juta itu nantinya, akan dibangun dengan standar hijau alias ramah lingkungan.
Sumber : Detik.com
Baca Selengkapnya.....

Kamis, 06 Mei 2010

Firasat

Kota Madinah nan indah, penduduknya aman dan damai walaupun terdiri dari berbagai macam penganut agama,mereka diikat dengan piagam perjanjian Madinah, sebuah perjanjian untuk saling menjaga, menghormati dan memberikan perlindungan.

Siang itu Baginda Rosulullah SAW bertamu ke rumah salah satu penduduk yahudi bani nadhir untuk suatu keperluan. Namun ketika telah sampai ke depan rumah tersebut, hati baginda sangat gelisah, perasaan beliau sangat tidak enak, hati baginda gundah gulana, sehingga langkah kaki begitu berat untuk masuk ke dalam rumah tersebut. Ada apakah gerangan ?

Baginda Rosulullah SAW akhirnya memutuskan untuk segera bergegas meninggalkan rumah tersebut sebelum tuan rumah datang menghampiri.

Malam sebelum peristiwa itu, sekumpulan tokoh yahudi bani nadhir berencana untuk membunuh Rosulullah SAW dan akan memberikan hadiah yang besar kepada siapa saja yang berhasil melakukannya. Maka tampilah seorang pemuda yahudi bani nadhir yang akan merencanakan pembunuhan terhadap baginda. Pemuda yahudi ini berencana untuk menimpakan batu besar di atas kepala baginda ketika baginda bertamu pada keesokan harinya.

Nsmun ternyata rencana busuk ini dimentahkan oleh Allah SWT

Betapa dukanya hati baginda nabi setelah mengetahui rencana bani nadhir tersebut. duka yang begitu mendalam, karena selama ini Rosulullah SAW bersikap baik terhadap mereka, tidak pernah mengusik mereka, bahkan memberikan perlindungan kepada mereka

Bagindapun akhirnya menemukan jawaban kegelisahan dan kegundahan hatinya ketika berkunjung ke salah satu rumah yahudi bani nadhir waktu itu, ya sebuah jawaban kenapa langkah kaki beliau begitu berat untuk memasuki rumah tersebut, ternyata di atap rumah tersebut telah bersiap seorang pemuda yahudi bani nadhir dengan sebuah batu besar yang akan ditimpakan ke kepala beliau.

peristiwa itulah yang kemudian menjadi asbaabunnuzul turunnya surah Al Hasyr.

itulah firasat yang diturunkan Allah SWT kepada orang - orang yang beriman, sebuah ketajaman perasaan untuk membuka kemunafikan orang - orang disekeliling, walaupun secara tampilan mereka tersenyum di depan kita.

Dalam kehidupan sehari - hari, betapa banyak peristiwa memilukan yang kita alami, seseorang yang selama ini kita percaya, kita cintai, kita bela, dan kita berikan perlindungan, tetapi begitu tega mengkhianati kita dengan merencanakan sesuatu yang tanpa kita ketahui, untuk memberikan kemudharatan kepada kita.

Dan sesungguhnya Allah Maha Besar,ketika kita dekat dengan-Nya, Allah SWT akan senantiasa melindungi kita, dan menunjukkan kepada kita selubung yang selama ini ditutupi.
Baca Selengkapnya.....

Minggu, 02 Mei 2010

AKU PERNAH DATANG DAN AKU SANGAT PENURUT"

Adalah Yu Yuan Gadis Kecil Berhati Malaikat, yang berjuang hidup dari
Leukimia Ganas, setelah merasa tidak dapat disembuhkan lagi, ia rela melepaskan segala-galanya dan menyumbangkan untuk anak-anak lain yang masih punya harapan. Sungguh .. tak abis kata2 untuk Yu Yuan.



Kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kalimat terakhir yang ia tinggalkan di batu nisannya adalah saya pernah datang dan saya sangat penurut.
Anak ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia. Dan membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya.

Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya. Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan.
Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12.

Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah. Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, "saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan". Kemudian papanya memberikan dia nama Yu Yan.

Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada Asi dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat
pintar, walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa.

Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci baju, memasak nasi dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan
tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah.

Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di sekolahnya di ceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya.

Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia. Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut. Sehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik.
Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengerluarkan darah dan tidak mau berhenti. Dipahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah. Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa. Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri dikursi yang panjang untuk menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan
memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan.

Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar USD 300.000. Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang kesanak saudara dan teman dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah sedikit. Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli.

Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus. Dalam hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun mengalir dikala kata-kata belum sempat terlontar. "Papa saya ingin mati".
Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, "Kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati". "Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini."

Pada tanggal 18 juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri. Hari itu juga setelah pulang kerumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Dia ingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada papanya: "Setelah
saya tidak ada, kalau papa merindukan saya lihatlah foto ini". Hari
kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya. Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah. Begitu mencoba dan tidak rela
melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan kemudia memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar. Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin.

Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yg berumur 8 tahun mengatur pemakamakannya sendiri dan akhirnya menyebar keseluruh kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satu Negara bahkan sampai keseluruh dunia. Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini". Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang.

Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese didunia saja telah mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang.

Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan. Ada seorang teman di-email bahkan menulis: "Yu Yuan anakku yang tercinta saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta."

Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangat menderita didalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk diinfus. Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses
terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat. Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu Yuan yang dari dari lahir sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perermpuannya. Air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.

Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu
memanggil dengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, "Anak yang baik". Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email. Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut. Pernah mengalami
pendarahan dipencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.

Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain. Fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah.

Pada tanggal 20 agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan: "Tante kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya? Tanya Yu Yuan kepada wartawan tersebut. Wartawan tersebut menjawab, karena mereka semua adalah orang yang baik hati". Yu Yuan kemudia berkata : "Tante saya juga mau menjadi orang yang baik hati".
Wartawan itupun menjawab, "Kamu memang orang yang baik. Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik". Yu yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. "Tante ini adalah surat wasiat saya."

Fu Yuan kaget, sekali membuka dan melihat surat tersebut ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dan diatas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.

Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Dibelakang ada enam belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Tolong,……. Dan dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar. "Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakan ini juga pada pemimpin palang merah. Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh". Surat
wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya.

Saya pernah datang, saya sangat patuh, demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 Agustus, karena pendarahan dipencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis. Semua orang ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa
membantunya. Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air. Sungguh telah pergi kedunia lain.

Dikecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumupuk sangat tinggi. Ada seorang pemuda berkata dengan pelan "Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil diatas langit, kepakanlah kedua sayapmu. Terbanglah……………" demikian kata-kata dari seorang pemuda tersebut.

Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Didepan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan.

Didepan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Diatas batu nisannya tertulis, "Aku pernah datang dan aku sangat patuh" (30 Nov 1996 - 22 Agt 2005). Dan dibelakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih hidup telah menerima kehangatan dari dunia. Beristirahatlah gadis kecilku, nirwana akan menjadi lebih ceria dengan adanya dirimu.

Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.

Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. "Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedang melihat kami diatas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata "Aku pernah datang dan aku sangat patuh".

Dari berbagai sumber dan diedit seperlunya
Semoga bermanfaat

Rudi Aji Hermawan

Baca Selengkapnya.....

ShoutMix chat widget