Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 29 Oktober 2008

Makassar, Viva Forever !

Setiap yang diciptakan di dunia ini pasti akan berubah dan kembali kepada-Nya. Hidup memang seperti roda yang berputar kadang di atas - kadang di bawah. Dari Jakarta ke Makassar lantas kembali ke Jakarta.
Makassar, Viva Forever. Makassar menorehkan kebahagiaan, keindahan, kesedihan, kejengkelan, kasih sayang cinta, dan kerja keras yang terpahat dalam nurani bagaikan pahatan anak - anak Tana Toraja.

Ya. Makassar adalah university of Live, gemblengan kehidupan dari yang Maha Kuasa, untuk mendidik hamba-Nya menjadi seorang hamba yang taqwa, walaupun masih banyak ketidak sempurnaan seorang hamba. Makassar adalah university of life, yang mendidik seorang suami menuju ampunan dan taubat-Nya.
Makassar adalah University of live, yang mendidik seorang ayah untuk senantiasa mencintai dan bertanggung jawab pada keluarganya.
Makassar adalah university of Live, yang mendidik seorang aparat pemerintah, menjadi aparat yang professional.
Selembar Kertas Faks yang datang sore ini, adalah amanah dan tanggung jawab yang kembali harus disongsong menuju university of Live yang baru, Jakarta.......

Baca Selengkapnya.....

Selasa, 28 Oktober 2008

Pembalap

Ricky Bobby seorang pembalap mobil professional di Amerika,beberapa kali dalam kontes lomba balap mobil NASCAR, ia tak terkalahkan sampai dengan suatu saat kedatangan pembalap spanyol Jean Gerard yang menjungkir balikkan prestasi dan kebanggaannya.
Dalam suatu kontes lomba balap professional Ricky mengalami kecelakaan dan Jean Gerard berhasil mengunggulinya.

Kecelakaan yang dialami bobby sebenarnya kecelakaan ringan, tetapi ia mengalami gangguan psikis yang luar biasa dan mengakibatkan ia harus berhenti dari kontes lomba NASCAR.Cobaan yang dialaminya tidak berhenti sampai di situ, Isteri yang dicintainyapun meninggalkannya karena dia sudah tidak lagi juara. Kehidupannya hancur sehingga ia harus mengambil kerjaan sebagai tukang hantar Pizza
Suatu saat dia sedang menghantarkan Pizza ke rumah seseorang yang ternyata orang itu adalah ayahnya
Ayahnya prihatin melihat kodisi Ricky saat ini dan berusaha mengembalikan kembali kejayaan anaknya. berbagai macam cara dilakukan sang ayah agar semangat dan prestasi ricky, namun semuanya GAGAL.
Hal ini terjadi karena Ricky sendiri belum pulih kepercayaan dirinya.
Sang ayah akhirnya mengeluarkan jurus jitunya :
" Ricky anakku, sebentar lagi polisi akan datang menangkapmu karena Ayahmu baru saja menaruh sekantong ganja di bawah mobilmu, maka larilah secepatnya menggunakan mobilmu sebelum polisi datang!.
Ricky dengan rasa kaget kemudian melarikan mobil sekencang - kencangnya beradu balap dengan mobil polisi di jalan raya. Ricky berhasil lolos, dan kemudian ia sadar bahwa kemampuan mengemudinya belumlah hilang. Sang ayah berhasil mengembalikan kepercayaan dirinya dan menjadikan dirinya kembali sebagai seorang juara
Baca Selengkapnya.....

Minggu, 26 Oktober 2008

Risau

Heran ! itulah kata pertama yang muncul dalam benak saya begitu menyaksikan sikap seorang teman yang tidak peduli pada tanggung jawabnya dan hanya peduli pada menuntut haknya.

Mungkin memang budaya EGP (Emang Gue Pikirin) sudah begitu parah menginfiltrasi mayoritas penduduk Indonesia. Bupati dan walikota yang tidak peduli lagi pada fasilitas jalan yang berkubang layaknya kubangan kerbau, PLN yang tidak peduli berapa kali listrik mati dalam sehari dan teriakan para produsen yang rusak mesin produksinya karena listrik byar pet.Seorang ayah yang tidak peduli lagi jam berapa anak perempuannya pulang,pengusaha yang tidak peduli lagi nasib buruhnya dan seabrek ketidak pedulian lainnya.
separah itukah ketidak pedulian itu melanda negeri ini ?
Mungkin " Risau " sudah menjadi barang langka saat ini, karena ketidak pedulian bersumber dari ketidak adanya risau.
Pelajar suka membolos sekolah karena karena sudah tidak ada lagi rasa risau akan masa depannya, karena seolah - olah masa depan sudah terjamin.
Pejabat korupsi karena sudah tidak ada lagi rasa risau akan kemiskinan yang melanda negeri.
Suami berselingkuh karena tidak risau lagi akan azab di padang maksyar
saya merenungi dalam hati, bukankah sistem tubuh kita memberikan pelajaran berharga bagi kita, Bagaimana risaunya tubuh kita ketika ada sesuatu yang mengganggunya
Bagaimana "risau"nya tubuh dengan demam yang tinggi ketika adanya bakteri yang menimbulkan peradangan ?
Bagaimana "risaunya" mata akibat kelilipan dengan mengeluarkan airmata dan kepedihan?
Bukankah tangan kita "risau" karena teriris pisau dengan mengeluarkan rasa pedih dan berdarah?
Risau adalah warning bagi kita
Maka bersyukurlah kita yang masih punya risau
Bersukurlah ibu - ibu yang risau karena suaminya sering pulang malam (ada apa gerangan ?)
Mahasiswa risau karena skripsinya tidak selesai - selesai, sarjana risau karena belum dapat pekerjaan,dan pegawai risau karena sampai saat ini belum juga promosi jabatan.
Risau adalah pemantik bagi meriam motivasi kita
Risau Andrea Hirata dengan kondisi pendidikan di belitong melahirkan tetralogi laskar pelangi, negara risau karena korupsi yang merajalela maka dibentuklah KPK, pemerintah risau dengan birokrasi maka munculah reformasi birokrasi.
Maka jangan pernah mengeluh kalau anda risau pada sesuatu, karena itulah anugerah.
Baca Selengkapnya.....

Selasa, 21 Oktober 2008

Anugerah Terindah


Bulan Oktober bagi keluarga kami adalah bulan yang istimewa, tiga orang anggota keluarga kami berulangtahun, mereka adalah Isteri saya, anak saya yang ke-2 dan si bungsu.Si Bungsu tanggal 23 Oktober ini sudah genap setahun.

Ada yang saya sukai dari si bungsu, sehabis saya pulang kantor si bungsu selalu menyambut saya dengan senyuman dan uluran tangan minta digendong. Saat itulah seluruh energi saya yang terkuras seolah bangkit terisi kembali. Rasa capek, lelah, letih. lesu hilang seketika.
Itulah ajaibnya keluarga. Terkadang rutinitas kita sehari - hari seolah - olah mengaburkan indahnya anugerah itu. Keluarga membangkitkan energi, menghiasi hidup, memotivasi aktivitas.
Cahaya bola mata si bungsu, rambut ikal si sulung, senyum nomor si dua, layaknya oryza sativa bagi burung pipit, deviden bagi Stock Holder, THR bagi para buruh dan TKPKN bagi pegawai Depkeu.
Kesetiaan, cinta, harapan diramu dengan rasa syukur atas anugerah terindah yang telah Allah berikan ini, sampai dengan saat ini masih menjadi pemotivator utama bagi kehidupan dan aktivitas saya.
bagaimana dengan anda ?
Baca Selengkapnya.....

Kamis, 16 Oktober 2008

Kacamata

Pagi - pagi sekali seperti biasa harus siap- siap menuju ke kantor, anak - anak juga sudah bangun karena mereka harus berangkat pagi ke sekolah. Istri -yang bangun paling awal- sudah selesai menyiapkan sarapan, waktu menunjukkan pukul 06.15 WITA berarti 15 menit lagi saya harus segera meluncur. Persiapan ke kantor sudah OK, Motor sudah dipanasin, tinggal tancap.
Ketika sedang mengelap kacamata, tiba - tiba, pletak ! ya robbi! frame kacamata sebatang kara saya patah !

Ampun deh alamat terlambat ke kantor, dan sudah pasti kena potong tunjangan 1,25%. Saya tanpa kacamata adalah seperti komputer tanpa operating system, mobil tanpa ban, batman tanpa robin,suami tanpa isteri, dan ikal tanpa arai-dalam novel "Sang Pemimpi". Maklum kategori ukuran minus kacamata saya kalau tidak ditipiskan mirip seperti pantat botol

Akhirnya berangkat ke kantor naik taksi dan segera mencari Optik terdekat. tetapi apalah daya Optik rata - rata baru buka pukul sembilan, mau tidak mau harus balik ke kantor.
Sesampai di kantor saya berlagak agak cuek kalau ketemu teman, bukan apa - apa karena memang wajah mereka saat ini semuanya sama,remang - remang dan berkabut ! takut salah nama kalau ditanyain.

Jam sembilan tepat dengan diantar teman naik motor, saya menuju ke Optik di jalan Irian Makassar
dengan sedikit negosiasi dengan engkoh, tercapailah kesepakatan harga frame. tetapi ternyata kacamata tidak langsung bisa dipasang, butuh waktu karena frame tidak ada yang pas persis dengan bentuk kacamata saya, jadilah saya harus menunggu kurang lebih satu jam.

Saya saat itu baru begitu merasakan betapa pentingnya kacamata dalam hidup saya, karena selama ini saya memperlakukan kacamata seperti barang yang kurang berharga, ditaruh disembarang tempat kalau mau tidur, ke kamar mandi bahkan beberapa kali terjatuh - tetapi tetap selamat.

Memang, sering dalam kehidupan, nikmat itu begitu terasa justru ketika telah tiada maka syukurilah nikmat itu sekarang, mumpung masih ada.
Baca Selengkapnya.....

Rabu, 15 Oktober 2008

Menjadi petani

Suatu saat saya bertanya kepada salah seorang teman yang begitu bersemangat dalam bekerja, apa rahasianya ?
dan dia menjawab, " Bekerja laksana seorang petani terhadap sawahnya, begitu cintanya petani terhadap sawahnya, dia bajak sawahnya , dipupuk, ditanam benih, disiangi, disemprot dengan antihama, dengan satu harapan, panen yang maksimal dan hasil yang memuaskan."

Pelajaran : Kalau ingin semangat dalam bekerja, maka jadilah petani (lho..?) Baca Selengkapnya.....

Minggu, 12 Oktober 2008

Sesuap Nasi

Suatu pagi, sehabis sholat subuh, seperti biasa saya sedikit menggerak - gerakkan badan, barang 15 menit (supaya tubuh lebih fit tentunya). Seperti biasa juga tetangga depan rumah sudah bersiap untuk berangkat ke kantor. " Berangkat ke kantor, pak ?, sapa saya. "Iya nih, mencari sesuap nasi !", jawabnya singkat.

Jawaban tetangga saya membuat saya merenung, mungkin beliau hanya sekedar menjawab, tidak serius pastinya.Kalau Anda pernah berjalan - jalan ke beberapa daerah di provinsi Jawa Tengah,di beberapa body becak tertulis " Ngupoyo Upo" yang artinya mengupayakan nasi.

Mungkin Anda juga sudah sering mendengar dari beberapa presenter motivasi, kisah pekerja pembangunan piramid mesir, yang ketika ditanya, "Sedang mengerjakan apa Anda ?", jawabnya, " Saya sedang mengangkat batu". Pekerja kedua ditanya dengan pertanyaan yang sama dia menjawab," Saya sedang membangun piramid". Sementara pekerja ketiga menjawab,"Saya sedang membangun peradaban Mesir".

Sebuah aktivitas yang kita lakukan akan menghasilkan output yang berbeda, tergantung sejauh mana kita memaknai aktivitas itu.

Mari, kita maknai aktivitas kita dengan sesuatu yang lebih besar, sehingga akan menimbulkan motivasi yang kuat dan hasil yang memuaskan
Baca Selengkapnya.....

Ayah

“Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya, ku trus berjanji tak kan khianati pintanya, ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu, kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu “ (Ada Band feat Gita Gutawa)
Entah kenapa malam ini saya merindukan kehadiran ayah, mungkin karena lebaran kemarin saya tidak pulang kampung.

Ayah bagi saya adalah sosok yang luar biasa, perjuangannya menafkahi tujuh orang anaknya terbayang kembali. Setiap pagi beliau mengayuh sepeda tuanya ketempat kerja, tak pernah mengeluh dan tetap semangat, dengan harapan agar anak-anaknya menjadi orang sukses. Sebulan sekali ayah pergi ke kantor diantar becak, bukan karena ingin santai atau refresing tetapi beliau harus mengangkut beras jatah PNS sebagai makanan pokok kami sehari – hari . Tahukah kalian bagaimana wujud beras jatah itu? Beras jatah adalah nasi yang layak dimakan hanya ketika dalam kondisi hangat, dan akan segera mengeras dan menggumpal ketika dingin, dan jika dipakai untuk melempar ayam niscaya ayam akan lari terbirit – birit..

Ayah mendidik kami dengan penuh kedisiplinan, kejujuran dan amanah, pernah suatu saat pada masa SMA, saya pulang terlambat karena mengantar teman ke rumahnya karena sakit, dan tidak memberi tahu karena memang waktu itu belum ada hape, ketika sampai di rumah, tergambar betapa cemasnya ayah karena keterlambatan saya pulang. Dan saya sadar itu wujud cinta seorang ayah pada anaknya.
Tak terbayang dengan menggunakan rumus akuntansi : Asset = Kewajiban + Modal, ayah bisa membiayai seluruh anaknya hingga menyelesaikan bangku kuliah, mungkin memang rizki tidak bisa diukur dengan rumus matematika apalagi persamaan akuntansi, dan ketika semua anaknya sudah mandiri tak pernah sepatah kata meminta keluar darinya. Ketika saya menelponnya selepas sholat ied kemarin, seperti biasa lantunan doa yang keluar dari bibir beliau untuk anak dan cucunya tercinta, tak pernah mengharap apapun walaupun saya tahu atap rumah kami dikampung sudah akan rubuh, karena memang sudah saatnya direnovasi.

Ayah bagi saya adalah telaga motivasi, penyemangat dalam hidup, teladan, membahagiakannya bagi saya adalah fardhu ain, walaupun tak pernah akan mungkin menyamai jasa- jasanya
Baca Selengkapnya.....

Indahnya Sebuah Hinaan

“Dunia memang tidak seindah surga” begitu kata Nidji dalam lirik soundtrack film Laskar Pelangi. Banyak orang disekitar kita yang merendahkan dirinya dengan merasa bangga dan merendahkan orang lain. Merasa bangga dengan kekayaan, gelar kebangsawanan (hari gini ?), pendidikan, ketampanan, kecantikan, jabatan dan seabrek lainnya dan yang lebih parah mereka mengekspresikannya dalam bentuk hinaan kepada orang lain.

Bagaimana dengan kita yang menjadi objek hinaan ? Ekspresinya macam – macam ada yang sedih, murung, emosi, balas dendam, santet (naudzubillah), membalas dengan lebih dahsyat dan putus asa. Wajar dong kita merasa sakit hati kalau dihina, orang mana yang dihina justru gembira ria (ini yang tidak wajar). Merasa sakit hati ketika dihina adalah wajar apalagi pada saat “benturan pertama” . So What Next setelah kita dihina itu yang akan kita bahas.

Hari ini (Sabtu) saya bersama dengan isteri mengantar anak nomor 3 ke Puskesmas Minasa Upa di Makassar untuk imunisasi campak. Imunisasi campak ini harus dilakukan sebelum anak berusia satu tahun. Sebagaimana layaknya Puskesmas, antrian sudah menyemut ketika kami datang. Begitu selesai pendaftaran, anak – anak yang akan diimunisasi dikelompokkan di ruang sebelah belakang Puskesmas. Yang saya saksikan adalah parade tangisan anak – anak begitu selesai diimunisasi dan bujukan para ibu untuk mendiamkan anak – anaknya yang menangis kesakitan (lho kok malah cerita imunisasi ?), begini…..

Saya mengambil pelajaran yang berharga dari imunisasi di Puskesmas, bukan karena gratis tidak membayar, atau antrian yang panjang sebelum diimunisasi, atau ibu – ibu yang segera mengeluarkan Asi untuk mendiamkan anak – anak mereka (yang ini saya tidak lihat lho) itu sudah lumrah di Indonesia. Tetapi Saudaraku pelajaran yang paling berharga adalah “ Apakah ada Ibu – ibu yang marah ketika melihat anaknya kesakitan sehabis imunisasi ? “ Apakah ada Ibu – ibu yang langsung balas memukul ke Suster petugas imunisasi begitu melihat anaknya kesakitan sehabis diimunisasi ?” Jawabannya adalah TIDAK ADA

Para Ibu sadar bahwa sakit yang diderita anaknya sehabis imunisasi adalah untuk masa depan kesehatan anak – anak mereka.
Saudaraku, lantas apa hubungannya peristiwa di atas dengan hinaan yang telah kita terima ?

Mari kuberitahu sebuah rahasia - layaknya Samson memberitahu Ikal tentang rahasia bagaimana membesarkan otot tubuhnya dalam novel Laskar Pelangi - bahwa hinaan yang kita terima adalah Amunisi yang ampuh untuk meledakkan motivasi kita. Hinaan yang kita terima adalah “anjing gila” peringkat pertama untuk mampu melewati pagar menuju prestasi. Sakit hati yang kita terima sewaktu dihina adalah bahan bakar utama untuk maju ke arah yang lebih baik. Kenapa bisa begitu ?

Karena hanya orang bodohlah yang meratapi dan menangisi hinaan dan tidak sadar bahwa hinaan yang diterima adalah laksana deposit emas di Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara.

Saudaraku, terjemahkanlah hinaan yang kita terima dengan untaian kalimat “ Lihat suatu saat nanti….”
Contoh :
1. Jika Anda dihina orang karena Anda miskin, terjemahkanlah : Lihat suatu saat nanti kamu akan melihat aku mengikuti jejak Bakrie, JK, Aksa Mahmud….
2.Jika Anda dihina karena berwajah pas-pasan, terjemahkanlah : Lihat suatu saat nanti kamu akan melihat aku mengikuti jejak Tukul Arwana, Mandra, Omas, Mastur, Malih …
3.Jika Anda dihina karena berpendidikan rendah, terjemahkanlah : Lihat suatu saat nanti kamu akan melihat aku mengikuti jejak Andrea Hirata …..

Jadi ternyata dihina orang itu indah bukan ?
Baca Selengkapnya.....

Kita Sang Juara

Sering kita sebagai orang tua terheran – heran, dengan nilai rapor matematika anak kita yang tidak beranjak dari bebek berenang atau kursi kebalik, padahal sudah les sana les sini, bimbel sana – bimbel sini, atau orang tua yang mengharapkan anaknya pandai bermain piano atau biola tetapi ternyata anaknya lebih memilih bermain kelereng dan petak umpet.

Yang terjadi kemudian adalah pemutaran historis orang tua , “ Nak, dulu Bapak ini tidak pernah lepas dari lima besar di sekolah, coba lihat ini rapor Bapak.” - dengan sedikit menyembunyikan fakta bahwa bapaknya dulu juga suka bolos sekolah dan sering memberi gratifikasi kepada guru untuk mendongkrak nilai - , “Kamu harus bisa mencontoh prestasi Bapakmu ini “.

Adalah sebuah fakta bahwa kita terlahir di dunia, sebagai makhluk ciptaan- Nya yang sempurna . Manusia diciptakan dengan proses yang luar biasa. Sadarkah kita bahwa untuk menjadi embrio manusia, jutaan spermatozoa dari ayah kita harus bersaing dan bertahan hidup untuk hanya membuahi satu sel ovum dalam ovarium ibunda kita ?. Sebuah persaingan luar biasa melebihi persaingan Ujian Saringan Masuk (USM) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Dan ternyata dengan ijin yang maha kuasa sebuah spermatozoa berhasil membuahi ovum dan itulah kita . LUAR BIASA. Dan ternyata manusia sudah juara sejak proses penciptaannya.

Jadi kesimpulannya adalah tidak ada anak yang bodoh, semua anak pandai di bidang masing – masing. Sistem pendidikan kitalah yang memberikan parameter yang kurang tepat. Semua anak diukur dengan parameter yang sama padahal manusia diciptakan masing – masing dengan kelebihannya. Ada manusia seperti Mahar - dalam novel Laskar Pelangi - yang meluap – luap otak kanannya dan ahli luar biasa dalam seni, atau Lintang – dalam novel yang sama- yang luar biasa dominan otak kirinya dan mampu menyelesaikan hitungan soal differensial dan integral dalam hitungan detik dan mereka semua adalah JUARA
Baca Selengkapnya.....

Mereka The Climber


Alkisah ada tiga orang pendaki gunung yang sedang melakukan perjalanan menuju puncak Himalaya, Namun ditengah perjalanan badai salju besar memisahkan mereka. Suhu pegunungan salju yang begitu dingin, ancaman hipotermia, serta bekal makanan yang semakin menipis membuat ketiganya mengalami hal yang berbeda. Pendaki pertama begitu terhempas oleh badai langsung pingsan, sempat siuman sebentar tetapi rupanya ia kalah oleh keganasan dingin salju yang begitu mencekam dan akhirnya ia tewas.

Pendaki kedua begitu siuman dari pingsan masih sempat bangkit dan berusaha mengkondisikan dirinya untuk tetap bertahan ditengah keganasan dingin salju pegunungan himalaya, ia berusaha untuk menghubungi pos pendakian terdekat, namun apa daya radio komunikasi sudah tidak berfungsi lagi. Kebingungan dan keputusasaanlah yang saat ini ada pada dirinya dan rupanya hal inilah yang menjadi penyebab utama kematiannya.

Pendaki ketiga ketika terhempas dari badai salju berusaha untuk tetap bertahan, ketika tahu radio komunikasi tidak berfungsi ia sadar bahwa dia tidak bisa meminta pertolongan siapaun saat itu, ia terus berjalan menerobos badai salju dengan sekuat tenaga untuk menuju pos pendakian terdekat, pandangannya sudah mulai berkunang – kunang , jari – jari kakinya sudah mulai tidak terasa karena hipotermia dan ia tahu dalam hitungan menit jari kakinya akan membusuk dan menjalar ke bagian tubuh yang lain, maka tak ada jalan lain dia harus mengamputasi jari kakinya sendiri.

Di tengah kondisi fisik yang semakin lemah, dingin yang semakin mencekam, terbersit keraguan dalam dirinya , “ Mampukah aku bertahan ?.
Terbayang dalam ingatannya saat itu, bagaikan slide show power point, Isteri yang sangat dicintainya walaupun suka mengeluh ketika akhir bulan, senyum manis si bungsu yang mengembang ketika diberi sebotol susu, rumah nan indah impiannya yang baru dibeli lewat kredit KPR, teman – teman sesame pendaki yang begitu mengharapkan kesuksesan misi pendakian. “Aku harus bertahan ! aku harus bertahan !” tekadnya dalam hati. Perlahan langkahnya semakin bertenaga, pandanganya perlahan terang dan tekadnya semakin membara , “Aku harus selamat !”. Ia sekuat tenaga meneruskan perjalanan menuju pos pendakian terdekat. Waktu berlalu, sampai akhirnya terpampang dihadapannya sebuah benda bulat tertutup salju putih seukuran tenda dan ternyata itulah tenda regu penyelamat.


Saudaraku, tahukah engkau bahwa prestasi yang terukir di dunia ini adalah hasil dari manusia – manusia tangguh pantang menyerah, perhatikanlah bagaimana kisah nabi Muhammad yang pantang menyerah berdakwah, walaupun terusir dari tanah kelahirannya di Mekkah, dihina dan di caci serta dianiaya di kota Thaif?. Tahukah Anda Thomas Alfa Edison harus melakukan percobaan sebanyak ribuan kali untuk menemukan lampu pijar. Tahukah Anda kebangkitan pergerakan Islam dirintis oleh seorang Hasan Albanna muda walaupun ia harus mengorbankan nyawanya ditangan penguasa dzalim Mesir ? Berapa banyak tokoh muda bangsa Indonesia, The Founding Father yang harus berpindah – pindah penjara, karena memperjuangkan ide kemerdekaan, dan yang terakhir tahukah Anda sebelum menjadi seorang novelis yang menginspirasi, Andrea Hirata pernah menjadi tukang sortir surat, tukang fotokopi, salesman perlengkapan rumah tangga, bahkan pernah makan rumput ketika backpacking ke Eropa dan Afrika ?



Mereka – merekalah oleh DR Stolz dalam bukunya Adversity Quotient disebut The Climber, manusia – manusia tangguh pantang menyerah, manusia- manusia berdaya tahan tinggi, manusia – manusia yang berhasil mengukir prestasi dalam hidupnya, manusia – manusia yang tahan hempasan ujian, cobaan, cacian, hinaan bahkan rela mempersembahkan jiwanya untuk apa yang diyakininya.dan membawa manfaat bagi orang banyak. Mari, jadikanlah diri kita manusia berdaya tahan tinggi (The Climber) karena hidup hanya sekali, untuk mengukir sebuah prestasi .


Baca Selengkapnya.....

Jumat, 10 Oktober 2008

Menemukan "anjing gila"

Tak mudah memang menemukan "anjing gila" dalam hidup kita, semua berawal dari niatan kita untuk BERUBAH ! jika itu tidak ada, Wassalam ! maka bersiap - siaplah anda menjadi manusia statis yang merenungi merananya nasib hingga ajal menjemput.
jadi pelajaran pertama adalah kita harus mau BERUBAH !

Setiap manusia pasti dong ingin berubah ke arah yang lebih baik dalam segala hal baik sikap, perilaku, kemampuan ekonomi, jabatan, keahlian , pendidikan, deelel pokoknya yang positiplah. Setelah niatan berubah . NEXT?

tentukan POSITIONING KITA yang akan kita ubah saat ini. Sebagai apakah Kita ?
Apakah Anda saat ini sebagai mahasiswa yang malas kuliah ?
Apakah Anda saat ini sebagai ayah yang mencari nafkah sekedarnya ?
Apakah saat ini anda belum dapat kerja ?

Nah tahap selanjutnya inilah yang paling penting, mencari "Anjing Gila" !!
mencari " Anjing gila " bisa melalui survey pasar, maksudnya dengan melihat kondisi riil disekitar kita

Contoh :
Ini pengalaman nyata, saya punya murid Bimbel Ujian Saringan Masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), dia berhasil menemukan "anjing gila" yang memotivasi dirinya untuk berhasil menembus STAN, sederhana saja,"Anjing gilanya" adalah dia berasal dari keluarga yang sederhana,pas-pasan, tekadnya besar ingin mengangkat harkat dan martabat keluarga, dan bermasa depan cerah dan inilah 'Anjing Gila' yang memotivasi dia untuk menembus STAN (Oktober 2008 dia sudah tingkat II)

Selamat mencari "Anjing gila" ya! Baca Selengkapnya.....

Di Kejar Anjing Gila

Pernahkah Anda di kejar anjing gila ?
Seseorang yang dikejar anjing gila dan merasa takut, pasti lari terbirit - birit dan berr! sambil berteriak "tolong - tolong ada anjing gila!" dan apa yang dilakukan setelah itu?
orang itu akan lari sekencang - kencangnya bak pelari cepat 100 m (padahal jarang olah raga sebelumnya), got selebar 1,5 meterpun Wuuuut ! dilompati dengan sukses dan pagar besi setinggi 2 meter dipanjatnya dengan ringan bak spiderman (padahal sebelumnya amit - amit, takut ketinggian !). Anjing gila yaa anjing gila telah merubah seseorang yang kurus, loyo dan tak pernah olahraga menjadi seorang atlit lari cepat , lompat tinggi dan lari gawang dalam hitungan menit ! LUAR BIASA !

Hidup lebih bermakna jika kita punya " anjing gila - anjing gila" yang memotivasi hidup kita !, saatnya kita merenungkan apakah "anjing gila " kita ?
Baca Selengkapnya.....

Kamis, 09 Oktober 2008

Assalamualaikum

Blog adalah ungkapan ekspresi bagi saya sebagai seorang ayah, anak, suami dan seorang hamba Allah yang meniti jalan menuju Ridho-Nya. Hidup kata orang memang berat tetapi sesungguhnya kehidupan adalah upaya menorehkan sebuah prestasi sebelum ajal menjelang.

Banyak prestasi - prestasi yang ditorehkan oleh anak manusia mulai dari Nabi Muhammad , Newton, Hasan Albanna hingga Andrea Hirata sang penulis Novel Laskar Pelangi yang memberikan inspirasi dan perubahan bagi manusia dan peradabannya

Ya Hidup adalah mengukir sebuah prestasi, bukan sekedar terlahir dan meninggal tanpa menoreh apa - apa ... Baca Selengkapnya.....

ShoutMix chat widget