Sebuah kisah kiriman seorang teman, semoga bisa menginspirasi kita semua.
Alkisah di tahun 1971, tertulis di koran New York Post perihal kisah nyata kesetiaan, kesabaran, dan kebaikan hati seorang wanita Amerika yang sangat cantik dan baik hati. Si suami, bukanlah suami dan Bapak yg baik. Suka pulang malam mabuk dan menganiaya isterinya, hingga pada suatu hari dia pergi tanpa pamit mencari peruntungan lain SETELAH mencuri uang tabungan si isteri
Berkelanalah dia dengan hidup semau gue yg penuh dg kesenangan sex, alkohol, judi, sehingga ludeslah uang yang dia punya. Akhirnya dia berubah menjadi seorang kriminal yg memalsukan cek dan kejahatan keuangan lainnya. Apes menimpanya dan tertangkap polisi. Di depan hukum dia mesti mempertanggungjawab kan perbuatannya, dan masuk penjara 3 tahun. Selama menjalani hukuman, dia rupanya sangat menyesali perbuatannya, dan di akhir hari pembebasannya dia menulis surat kepada isterinya mohon untuk dapat kembali bersama keluarga yg selama ini ditelantarkannya. Dia masih mencintai anak isterinya.
>
> Di dalam tulisannya dia menulis, hendaknya permohonan ini tidaklah menjadi beban hidupnya, serta tidak perlu isteri mengucapkannya, tetapi cukup memberi tanda di sebatang pohon oak besar di taman kota dengan seuntai pita kuning apabila dia berkenan menerimanya kembali. Apabila saat lewat tidak ada tanda itu, maka dia cukup mengerti dan hendak pergi jauh serta tidak akan pernah lagi mengganggu kehidupan anak isterinya itu. Saat hari pembebasan tiba, dia naik bus menuju kota itu, dan di dalam perjalannya dia sampaikan kepada penumpang yg lain kisah hidupnya. Rupanya dia tidak sanggup untuk tidak melihat pita itu, sehingga dia sangat cemas dan berkeringat dingin. Penumpang bus yg simpati berteriak kepada supir agar bergerak perlahan sambil melihat apakah ada pita kuning di pohon oak besar itu. Tapi apa yang terjadi.... ternyata tidak ada satu pita kuning yang terikat di oak besar itu....melainkan ratusan pita kuning terikat dan terjuntai di ranting dan dahan. Seketika menangislah pria itu. Dipapah oleh para penumpang bus karena tidak sanggup menahan haru, disana tampak menunggu anak isterinya setelah sekian lama berpisah dengan kesabaran, kesetiaan, dan kebaikan hati memaafkan kesalahan pria itu. Kisah ini oleh sopir bus tadi disampaikan kepada media new york post dan dimuat tahun 1971. Rupanya kisah ini mengilhami pengarang lagu sehingga lahirlah lagu "Tie A Yellow Ribbon Arround The Old Oak Tree". Lagu ini direlease pada Februari 1973 dan 2 bulan kemudian pada April 1973, lagu ini menjadi langsung menjadi hits di Amerika.
Kebaikan hati wanita Amerika yang berpendidikan, cantik, setia serta sabar luar biasa. Hidup berbahagialah mereka hingga saat ini.
Memang diciptakannya manusia berpasangan dg jenis laki2 dan perempuan salah satunya adalah melengkapi dan satu sama lain berkecenderungan sehingga karenanya menimbulkan ketenteraman lahir dan batin.
(Dari berbagai sumber, dan diedit seperlunya).
Rudi Aji Hermawan
Rabu, 14 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar