Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sabtu, 09 Mei 2009

CINTA


Kalaulah bukan karena Mahar menyanyikannya di film Laskar Pelangi mungkin saya tak kan pernah hafal syair lagu " Seroja". Sebuah lagu melayu yang dalam syairnya mengajak untuk tidak mempercayai asmara

Terus terang judul tulisan di atas merupakan judul terberat dalam sejarah perjalanan menulis di blog ini, bukan karena dulu saya tak pernah mengalaminya, tetapi karena saat ini maknanya telah jauh dari yang sesungguhnya.

Allah SWT telah menciptakan laki - laki dan perempuan saling berpasangan, itu merupakan sunatullah sehingga manusia bisa berkembang biak dan beribadah di muka bumi serta tetap lestari, sehingga ketertarikan seseorang kepada lawan jenis adalah sebuah keniscayaan.

Dalam proses awal pertumbuhannya setiap manusia mengalami proses ketertarikan terhadap lawan jenis, yang banyak disebut orang dengan Cinta , sekali lagi hal tersebut adalah hal yang wajar, dan biasanya memang dialami oleh setiap manusia. Yang menjadi masalah adalah ketika proses ketertarikan tersebut beroutput dan beroutcome melebihi batas yang sewajarnya.

Apakah "cinta" seperti yang didefinisikan oleh banyak orang saat ini mampu menjamin kelanggengan dan keberlangsungan dalam perahu rumah tangga yang akan kita kayuh ?

Saya teringat ketika Ayah dan Ibu saya menceritakan proses pertemuannya yang berujung pada pernikahan, ketika ayah cukup melihat ibu (yang saat itu belum saling kenal dan akan dipinangnya)bersepeda di pematang sawah dan akhirnya proses pernikahanpun berlangsung, dan alhamdulillah langgeng sampai punya 11 cucu.
(dan ternyata ditiru oleh putra tercintanya yang cukup melihat calon isterinya disela - sela acara baksos- terimakasih ayah engkau telah memberi teladan yang baik untuk anakmu)

atau cerita seorang sahabat yang ingin melihat dengan jelas calon isteri yang akan dipinangnya dan harus terpaksa berlarian mengejar Bis Pasar Senen Blok M, karena calon isterinya di dalam bis itu dan saat ini Alhamdulillah masih rukun dengan 3 orang anak

Cerita romantis seperti di atas mungkin menjadi hal yang aneh bagi sebagian besar anak muda saat ini, kebanyakan mereka melampiaskan cintanya dengan apa yang disebut pacaran(sampai kusut dan bulukan dan belum tentu jadi ke jenjang pernikahan)

orang berkata bahwa sebuah proses pacaran adalah dalam rangka menemukan persamaan - persamaan dan kecocokan menjelang pernikahan dan ketika merasa sudah cocok mereka akhirnya menikah.
Proses pencarian persamaan dan kecocokan dilakukan sebelum pernikahan dan ketika setelah menikah akan sangat mungkin mencari perbedaan - perbedaan yang kalau tidak terkendali bisa berujung pada perceraian.

orang yang menikah tanpa melalui proses pacaran, mereka akan senantiasa terus mencari persamaan dan kecocokan sampai akhir hayat mereka. Proses "pacaran" mereka lalui pada saat setelah menikah dan yang paling penting jalan inilah yang paling diridhoi oleh Allah SWT, Romantis bukan ?

Tidak ada komentar:


ShoutMix chat widget